Wewenang
( Authority )
Wewenang merupakan syaraf yang berfungsi sebagai penggerak dari pada kegiatan-kegiatan. Wewenang yang bersifat informal, untuk mendapatkan kerjasama yang baik dengan bawahan. Disamping itu wewenang juga tergantung pada kemampuan ilmu pengetahuan, pengalaman dan kepemimpinan. Wewenang berfungsi untuk menjalankan kegiatan-kegiatan yang ada dalam organisasi.
Wewenang dapat diartikan sebagai
hak untuk memerintah orang lain untuk melalukan atau tidak melakukan sesuatu
agar tujuan dapat tercapai T. Hani Handoko membagi wewenang dalam dua sumber,
yaitu teori formal ( pandangan klasik ) dan teori penerimaan. Wewenang formal
merupakan wewenang pemberian atau pelimpahan dari orang lain. Wewenang ini
berasal dari tingkat masyarakat yang sangat tinggi dan secara hukum diturunkan
dari tingkat ke tingkat. Berdasarkan teori penerimaan ( acceptance theory of
authority ) wewenang timbul hanya bila hal diterima oleh kelompok atau individu
kepada siapa wewenang tersebut dijalankan dan ini tidak tergantung pada
penerima ( reciver ).
Chester Bamard mengatakan bahwa
seseorang bersedia menerima komunikasi yang bersifat kewenangan bila memenuhi :
1. Memahami kominikasi tersebut
2. Tidak menyimpang dari tujuan
organisasi
3. tidak bertentangan dengan
kepentingan pribadi
4. mampu secara mental dan phisik
untuk mengikutinya.
Agar wewenang yang dimiliki oleh
seseorang dapat di taati oleh bawahan maka diperlukan adannya.
Kekuasaan
( power )
yaitu kemampuan untuk melakukan hak tersebut, dengan cara mempengaruhi
individu, kelompok, keputusan. Menurut jenisnya kekuasaan dibagi menjadi dua
yaitu :
·
Kekuasaan posisi ( position power ) yang
didapat dari wewenang formal, besarnya ini tergantung pada besarnya
pendelegasian orang yang menduduki posisi tersebut.
·
Kekuasaan pribadi ( personal power )
berasal dari para pengikut dan didasarkan pada seberapa besar para pengikut
mengagumi, respek dan merasa terikat pada pimpinan.
Menurut
sumbernya wewenang dibagi menjadi :
·
Kekuasaan balas jasa ( reward power )
berupa uang, suaka, perkembangan karier dan sebagainya yang diberikan untuk
melaksanakan perintah atau persyaratan lainnya.
·
Kekuasaan paksaan ( Coercive power )
berasal dari apa yang dirasakan oleh seseorang bahwa hukuman ( dipecat,
ditegur, dan sebagainya ) akan diterima bila tidak melakukan perintah,
·
Kekuasaan sah ( legitimate power )
Berkembang dari nilai-nilai intern karena seseorang tersebut telah diangkat
sebagai pemimpinnya.
·
Kekuasaan pengendalian informasi (
control of information power ) berasal dari pengetahuan yang tidak dipercaya
orang lain, ini dilakukan dengan pemberian atau penahanan informasi yang
dibutuhkan.
·
Kekuasaan panutan ( referent power )
didasarkan atas identifikasi orang dengan pimpinan dan menjadikannya sebagai
panutan.
·
Kekuasaan ahli ( expert power ) yaitu
keahlian atau ilmu pengetahuan seseorang dalam bidangnya.
Tanggung
jawab dan akuntabilitas tanggung jawab ( responsibility ) yaitu
kewajiban untuk melakukan sesuatu yang timbul bila seorang bawahan menerima
wewenang dari atasannya. Akuntability yaitu permintaan pertanggung jawaban atas
pemenuhan tanggung jawab yang dilimpahkan kepadanya. Yang penting untuk
diperhatikan bahwa wewenang yang diberikan harus sama dengan besarnya tanggung
jawab yang akan diberikan dan diberikan kebebasan dalam menentukan keputusan-keputusan
yang akan diambil.
Pengaruh
( influence ) yaitu transaksi dimana seseorang dibujuk oleh orang
lain untuk melaksanakan suatu kegiatan sesuai dengan harapan orang yang
mempengaruhi. Pengaruh dapat timbul karena status jabatan, kekuasaan dan
menghukum, pemilikan informasi lengkap juga penguasaan saluran komunikasi yang
lebih baik.
Lini
Dan Staf
Staf tugasnya memberi layanan dan
nasehat kepada manajer dalam pelaksanaan suatu kegiatan. Staf di dalam
melaksanakan fungsinya tidak secara langsung terlibat dalam kegiatan utama
perusahaan atau organisasi.
Tugas yang dilakukan oleh ini
merupakan tugas-tugas pokok dari suatu organisasi atau perusahaan. Dalam
pengetatan yang harus dibuat oleh organisasi dalam saat yang kritis ditentukan
oleh pilihan terhadap departemen lini atau staff ini tergantung dari situasi
yang dihadapi.
Kualifikasi yang harus dipenuhi oleh orang yang duduk sebagai taf yaitu dengan menganalisa melalui metode kuisioner, metode observasi, metode wawancara atau dengan menggabungkan ketiganya. Baishline mengajukan enam pokok kualifikasi yang harus dipengaruhi oleh seorang staf yaitu :
Kualifikasi yang harus dipenuhi oleh orang yang duduk sebagai taf yaitu dengan menganalisa melalui metode kuisioner, metode observasi, metode wawancara atau dengan menggabungkan ketiganya. Baishline mengajukan enam pokok kualifikasi yang harus dipengaruhi oleh seorang staf yaitu :
1. Pengetahuan yang luas tempat
diamana dia bekerja
2. Punya sifat kesetiaan tenaga
yang besar, kesehatan yang baik, inisiatif, pertimbangan yang
baik dan kepandaian yang ramah.
3. Punya semangat kerja sama yang
ramah
4. Kestabilan emosi dan tingkat
laku yang sopan.
5. Kesederhanaan
6. Kemauan baik dan optimis
Wewenang
Lini, Staff dan Fungsional
Kualifikasi utama yaitu memiliki
keahlian pada bidangnya dan punya loyalitas yang tinggi. Konsekkuensi
organisasi yang menggunakan staf yaitu menambah biaya administrasi struktur
orgasisasi menjadi komplek dan kekuasaan, tanggung jawab serta akuntabilitas.
Wewenang lini ( Lini Authority )
Yaitu atasan langsung memberi
wewenang kepada bawahannya, wujudnya dalam wewenang perintah dan tercermin
sebagai rantai perintah yang diturunkan ke bawahan melalui tingkatan
organisasi.
Wewenang Staf ( Staff authority )
Wewenang Staf ( Staff authority )
Yaitu hak para staf atau spesialis
untuk menyarankan, memberi rekomendasi konsultasi pada personalia lini.
Hal yang perlu diperintahkan
dalam mendelegasikan suatu kegiatan kepada orang yang ditunjuk yaitu:
1. Menetapkan dan memberikan tujuan serta kegiatan yang akan dilakukan
1. Menetapkan dan memberikan tujuan serta kegiatan yang akan dilakukan
2. Melimpahkan sebagian
wewenangnya kepada orang yang di tunjuk
3. Orang yang ditunjuk mempunyai
kewajiban dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan agar tercapainya tujuan.
4. Menerima hasil pertanggung
jawaban bawahan atas kegiatan yang dilimpahkan.
Sentralisasi Dan Desentralisasi
Sentralisasi berarti ada
pemutusan dalam pendelegasian wewenang pada tingkat atas, sedangkan
desentralisasi berhubungan dengan sampai dimana manajer melimpahkan wewenangnya
kepada bawahan, apakah hanya sampai kepala bagian, kepala devisi atau kepala
cabang dan lain sebagainya.
Ternyata dengan desentralisasi tugas dan wewenang semua kegiatan dimonitor secara cepat dan tepat. Ada faktor yang mempengaruhi derajat desentralisasi yaitu :
Ternyata dengan desentralisasi tugas dan wewenang semua kegiatan dimonitor secara cepat dan tepat. Ada faktor yang mempengaruhi derajat desentralisasi yaitu :
1. Filsafat manajemen
2. Ukuran dan tingkat pertumbuhan
organisasi
3. Startegi dan lingkungan
organisasi
4. Penyebaran geografis
organisasi
5. Tersedianya peralatan
pengawasan yang efektif
6. Keanekaragaman produk dan jasa
7. Karakteristik organisasi
lainnya.
8. Kualitas manajer
DAFTAR PUSTAKA
http://www.anakciremai.com/2008/05/makalah-manajemen-tentang-organisasi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar